Nabi khidir masih hidup
Jumhur ulama beropini bahwa dia (sayyidina khidhir AS) hayyun maujudun baina adzharina (hidup serta wujud pada kalangan kita, yakni di masa kita ini) dan pendapat ini sudah disepakati sang para ahlu tasawuf serta ahlush sholah wal ma’rifah (orang-orang pakar kebajikan serta ma’rifah).
Cerita-cerita mereka mengenai melihat dan bertemu dengan baginda dan mengambil pedagogi serta bertanya-jawab dengan baginda, serta kehadiran baginda pada tempat-kawasan yg mulia dan kawasan-daerahKebajikan adalah terlalu banyak buat dihitung, serta terlalu masyhur Bila ditutup. (imam an-nawawi dalam syarah muslim jus 15, halaman 135-136, bab min fadhail al-khidhir)
"dia (khidir Alaihi Salam) hidup berdasarkan jumhur ulama serta orang-orang shaleh, serta orang awam merupakan bersama mereka pada pegangan ini".
beliau mengomentari sebagian ahli hadis yang menyatakan khidir Alaihi Salam sudah wafat: " merupakan suatu pandangan yg gasal berasal sebagian muhadditsin yg mengingkari hal ini.” (abu 'umar bin ash sholeh,Syarah muslim juz 15, laman 135-136, bab min fadhail al-khidhir)
Pendapat khidir Alaihi Salam masih hayati bersama jasad dan rohnya, sudah disepakati sang dominan ulama ahlu sunnah, para wali, ahli ma’rifat, ahli tasawuf, serta orang-orang shaleh yang mengikuti pendapat mereka.
hanya sebagian “kalangan sensasionis” saja yang coba melemahkan ijma’ ulama wacana masih hidupnya khidir AS. masalah ini sama hal menggunakan konflik persepsi antara mujasimmah dan ahlu tassawuf, dimana hujjah terkuat sertaDominan diunggulkan sang ahlu tasawuf. dimana allah swt tidak bertempat lebih masuk akal dibanding allah swt bertempat.
No comments:
Post a Comment