sejarah prabu siliwangi dan kian santang

prabu siliwangi

Kerajaan Pajajaran sempat dipimpin oleh seseorang penguasa yang bernama Prabu Siliwangi. Pada waktu pemerintahannya Pajajaran di kenali oleh seluruh negara di tanah Jawa. Pakuan Pajajaran tidaklah nama kerajaan tetapi nama ibu kota di

Pajajaran, Pakuan maksudnya ialah kota. Kerajaan Sunda merupakan nama lain dari kerajaan Pajajaran.terdapat kebiasaan nama keraton serta nama ibu kota dipakai pula buat menamai kerajaan, disebutkan dalam Prasasti Sanghyang Tapak, pada tahun 923 kerjaan tersebut didirikan pleh Sri Jayabhupati. Di awali kepemerintahan Sri Baduga Maharaja pada era Pajajaran sepanjang 39 tahun lamanya( 1482– 1521). Pakuan Pajajaran saat ini ini diketahui sebagai Kota Bogor serta di sana ada aset kerajaan Pajajaran berbentuk Prasasti Batu Tulis Bogor dan hutan raya Bogor.

Raja Pajajaran Prabu Anggalarang memiliki 3 orang putra yakni Perbamenak,Pamanahrasa ataupun Jayadewata serta Rangga Pupuk. Pamanahrasa merupakan seorang putera mahkota sebab lahir dari permaisuri raja Uma Dewi. Pamanahrasa sebagai seseorang putera mahkota setelah itu dididik budi pekerti serta dilindungi oleh para pengasuhnya yang sakti. Pamanahrasa merupakan Rajasunu serta ia merupakan Prabu Siliwangi“ Prabu Siliwangi yang ialah raja Pajajaran yakni tokoh populer pada cerita legendaris di Tanah Sunda, timbul keyakinan kalau Prabu Siliwangi merupakan raja yang terbaik, terideal, terbesar serta terakhir. Pahlawan kebudayaan Sunda merupakan RajaRaja di Pajajaran.

Tidak hanya sukses dalam keperintahannya Prabu Siliwangi menggambarkan wujud raja yang sangat dihormati serta dikagumi oleh rakyatnya. Di wilayah Jawa Barat wujud Sri Baduga Maharaja lebih diketahui selaku Prabu Siliwangi, tetapi sesungguhnya nama ataupun istilah Siliwangi memanglah diberikan kepada siapa saja yang jadi Raaja di Pajajaran. Nama“ Siliwangi” ini telah dicatat dalam kropak 630 sebagai suatu lakon pantun. Pada abad ke- 13 kerajaan Pajajaran mengelola kerajaan- kerajaan kecil yang telah di perintah oleh tiap raja serta ratunya. Diantara kerajaan kecil terdapat satu kerajaan di Sidangkasih( saat ini Majalengka) yang diperintah oleh Raja Sribaduga Prabu Siliwangi. Pada sesuatu waktu Raja Sribaduga dengan para pengiringnya mengadakan inpeksi ke daerah- daerah kekuasaannya, antara lain

wilayah karawang.

 Di wilayah ini ada satu pondok pesantren yang bernama pesantren Quro, di dasar pimpinan Syekh Hasanudin guru besar agama Islam di Campa. Prabu Siliwangi yang sudah mengecek pesantren Quro dengan sangat cermat,pada waktu itu memandang seseorang murid perempuan yang amat menawan serta ternyata bernama Subanglarang. Raja sangat tertarik hendak kecantikan si gadis kemudian jatuh cinta padanya. Atas persetujuan gurunya serta dengan syarat- syarat yang telah di jalani akhirnya Subanglarang dijadikan permaisuri oleh Prabu Siliwangi dan sehabis keduanya menikah Prabu Siliwangi dinaikan jadi Sribaduga Maharaja di Pakuan, di bawah perlindungan dari pemerintah atau dari Pajajaran pada masa itu yang jadi rajanya yakni kakeknya sendiri ialah Prabu Wastu Kencana.

Prabu Silwangi ataupun Jayadewata ataupun Panmanah rasa awal mulanya menjadikan Nyai Ambetkasih selaku istri, Nyai Ambetkasih merupakan anak Ki Gendeng Sindangkasih.Sehabis itu memperistri Nyai Subanglarang yang merupakan anak Ki Gedeng Tapa. Lalu menjadikan anak Prabu Susuktunggal bernama Nyai Kentring Manik Mayang Sunda. Dari pernikahannya dengan Subangkarang dikaruniai 3 orang anak yaitu Raden Makin Santang, Rara Santang, serta Walasungsang. Diceritakan bahwa Subanglarang meninggal di Pakuan disebabkan sakit keras. Sejak Subanglarang meninggal Prabu Siliwangi sangat bersedih serta kayak lenyap arah, ini merupakan mula mula cerita tentang Raden Kian Santang mengejar Prabu Siliwangi di Leuweung Sancang.

Cerita mengenai Prabu Siliwangi masih diketahui oleh warga, baik secara sejarah tetapi adapula yang berasal dari pantun Sunda lama“ Nyaris seluruh cerita pantun yang masih dikenal warga itu biasanya berkisah tentang para anak raja Prabu Siliwangi dari kerajaan Pajajaran yang melaksanakan pengembaraan serta petualangan dalam rangka meluaskan daerah kedaulatan kerajaan Pajajaran”.


No comments:

Powered by Blogger.